Hai ketemu lagi ni…!
Masih pada ingat kan di artikel sebelumnya saya menulis
mengenai Strategi PR, kali ini saya diberi kesempatan untuk menulis mengenai
Perencanaa Public Relation (PR). Langsung saja yuk kita simak sama-sama 😊
Sebelum lebih mendalam alangkah baiknya kita ketahui
terlebih dahulu apa itu Perencanaan ?
Nah, perencanaan itu ialah pemikiran hari depan, perencanaan berarti pengelolaan, pembuat keputusan, suatu prosedur yang formal maupun informal untuk memperoleh hasil nyata, dalam berbagai bentuk keputusan menurut sistem yang terintegrasi. Perencanaan ini merupakan bagian yang sangat penting dan dapat dikatakan menjadi hal yang fundamental dalam pekerjaan humas yang dijalankan oleh para praktisi PR.
Nah, perencanaan itu ialah pemikiran hari depan, perencanaan berarti pengelolaan, pembuat keputusan, suatu prosedur yang formal maupun informal untuk memperoleh hasil nyata, dalam berbagai bentuk keputusan menurut sistem yang terintegrasi. Perencanaan ini merupakan bagian yang sangat penting dan dapat dikatakan menjadi hal yang fundamental dalam pekerjaan humas yang dijalankan oleh para praktisi PR.
Menurut Terry (1960) dalam Mardikanto (2010), perencanaan
diartikan sebagai suatu proses pemilihan dan menghubung-hubungkan fakta, serta
menggunakannya untuk menyusun asumsi-asumsi yang diduga bakal terjadi di masa
datang, untuk kemudian merumuskan kegiatan-kegiatan yang diusulkan demi
tercapainya tujuan-tujuan yang diharapkan.
Bentuk konkret dari suatu rencana itu sendiri adalah
program kerja. Setiap praktisi PR dituntut untuk dapat menyusun program
kerjanya,baik untuk program jangka panjang maupun jangka pendek. Program kerja
ini harus dipersiapkan secara cermat dan hati-hati agar dapat memberikan hasil
yang nyata. Tanpa adanya program yang terencana,praktisi PR hanya berkerja
berdasarkan naluri atau insting saja sehingga mudah kehilangan arah,mudah
tergoda terhadap hal-hal yang baru.Hal tersebut membuat praktisi humas sulit
memantau sejauh mana hasil yang sudah dicapai.
Nah teman-teman, Perencanaan Program PR ini memiliki
beberapa alasan yang perlu kita ketahui diantaranya :
1.Untuk menetapkan target-target operasi Public Relations
yang nantinya akan menjadi tolak ukur atas segenap hasil yang diperoleh.
2.Untuk memperhitungkan jumlah jam kerja dan berbagai
biaya yang diperlukan.
3.Untuk menyusun skala prioritas guna menentukan jumlah
program dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan segenap program
Public Relations yang telah diprioritaskan itu.
4.Untuk menentukan kemungkinan pencapaian tujuan-tujuan
tertentu sesuai dengan ketersediaan staf pendukung atau personil yang
mencukupi,dukungan dari berbagai peralatan fisik seperti alat-alat kantor,
mesin cetak, kamera, kendaraan, dan sebagainya,serta anggaran dana yang
tersedia.
Disini juga terdapat beberapa model Perencanaan Public
Relation yaitu :
1.Pengenalan Situasi
Jika seorang praktisi PR mampu mengenali situasinya
dengan baik, maka seorang praktisi PR akan dapat mengenali masalah-masalah yang
ada serta mencari cara untuk memecahkan masalah tersebut. Melalui kegiatan
PR,suatu organisasi atau perusahaan dapat mengetahui dengan baik permasalahan
yang menjadi kendala dan mengetahui jalan keluarnya. Seorang praktisi PR harus
mampu meluruskan berbagai permasalahan yang ada, karena seorang praktisi PR
merupakan ujung tombak bagi perusahaan. Selain pemecahan masalah,seorang
praktisi PR yang baik juga harus mampu menciptakan suatu pemahaman
positif yang sesuai dengan keadaan sebenarnya kepada para khalayak
sebagai pembentukan suatu brand image positif.
2.Penetapan Tujuan
Tujuan itu sendiri merupakan suatu cita-cita dari
perusahaan yang akan menjadi modal pedoman dalam menentukan program dan menjadi
kompas kinerja bahwasanya kearah mana perusahaan ini akan dibawa.Tujuan akan
menentukan proses program seperti apa yang akan dibangun dan dibentuk serta
sekaligus dijalankan oleh seorang praktisi PR untuk hal yang positif.
3.Khalayak
Disini mengenai penetapan khalayak, seperti yang telah
diketahui sebesar apapun suatu organisasi tidak akan mungkin dapat menjangkau
semua orang dari berbagai publik. Bahkan, sebagian dari khalayak itu harus
disisihkan jika khalayak yang potensial terlalu luas atau bervariasi walaupun
beberapa jenis khalayak masih bisa kita jangkau melalui media-media tertentu
seperti koran,surat kabar,radio dan televisi. Disini kita juga bisa
melihat beberapa perbedaan penting dan mendasar antara dunia PR dan dunia
periklanan. Khalayak periklanan itu sendiri relatif cenderung agak terbatas
dibandingkan PR, misalnya saja kalangan masyarakat tertentu yang paling
berpotensi untuk membeli suatu produk tertentu dan targetnya lebih dapat
dikotak-kotakkan sesuai dengan target yang ingin dicapai. Sedangkan khalayak PR
itu sendiri relatif lebih luas dan bervariasi dibandingkan dengan khalayak
periklanan yang khalayaknya bersifat khusus. Sehingga seorang praktisi PR harus
bisa menentukan siapa saja yang akan dijadikan suatu target khalayak yang ingin
dituju.
4.Pemilihan Media dan Teknik Public Relations
Mengenai pemilihan media ini harus diperhitungkan secara
matang agar tingkat efisiensinya baik dan dapat dikatakan efektif. Media yang
akan dipilih harus disesuaikan dengan besarnya anggaran yang tersedia dan tidak
berlebihan yang nantinya justru akan merugikan perusahaan. Dalam kegiatan PR
itu sendiri pemilihan merupakan babak pertengahan dalam suatu kegiatan
proses promosi dan pembentukan image. Beberapa langkah dalam pemilihan media
akan berpengaruh besar dan berdampak dominan pada hasil akhir.
5.Perencanaan Anggaran
Seperti yang kita ketahui teman-teman bahwa Public
Relations ini merupakan suatu kegiatan yang padat karya, sehingga pos
pengeluaran terbesar dihabiskan untuk membayar pemakaian jam kerja alias gaji
pegawai. Pos pengeluaran lain yang cukup besar juga melibatkan pemakaian
alat-alat canggih seperti kamera video, computer, hingga mesin cetak modern.
Biaya-biaya perencanaan harus diperhitungkan secara nominal dan tingkat
efektifitasnya sehingga tidak menjadi sia-sia. Penghitungan dan persiapan dana
dimulai dari persiapan dana yang akan digunakan untuk membiayai media apa yang
akan dipilih dan digunakan sebagai saluran promosi.
6.Pengukuran Hasil
Yang terakhir yaitu pengukuran hasil, pengukuran hasil
ini merupakan proses evaluasi dari kinerja baik jangka panjang maupun jangka
pendek,untuk mengetahui sejauh mana hasil yang telah dicapai. Sebuah proses
yang panjang yang dimulai dari mengumpulkan opini dari berbagai pihak dan
media, menentukan khalayak yang akan menjadi sasaran target, menyiapkan anggaran
yang akan digunakan untuk hal yang berkaitan dalam menjalankan proses dalam
kegiatan promosi, memilih media yang efektif,hingga dalam suatu proses-proses
tersebut harus dipantau sejauh mana tingkat keberhasilan dan keefektifitasannya
dengan melakukan pengukuran hasil agar dapat mengetahui apa saja yang sudah
diraih sehingga mendapatkan gambaran dalam menentukan arah dalam langkah
berikutnya.
Baiklah teman-teman, dari pemaparan singkat diatas dapat
disimpulkan bahwa perencanaan ini menjadi bagian yang begitu penting dalam PR,
didalamnya juga terdapat beberapa alasan dilakukannya Perencanaan Public
Relations itu sendiri. Perencanaan PR ini memiliki beberapa model dan teknik
seperti pengenalan situasi, penetapan tujuan, khalayak, pemilihan media, perencanaan
anggaran hingga pengukuran hasil. Dengan perencanaan yang baik serta
pembentukan suatu program yang efektif dan efisien akan berdampak positif bagi
perusahaan dan organisasi bersangkutan.
Referensi:
Jefkins Frank, Public Relations, (Jakarta:
Penerbit Erlangga, 1992).
Iriantara Yosal, Community Relations, (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2010)
Terima Kasih Telah Membaca 😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar