Rabu, 29 November 2017

KAMPANYE PR

Hello teman-teman, kali ini kita akan mengupas sedikit mengenai Kampanye PR ya !

Kata kampanye ini pasti sudah tidak asing lagi bukan, bahkan sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, tidak ada salahnya kan kita lebih mendalami mengenai Kampanye PR. 
Yuk kita simak sedikit mengenai Kampanye PR dibawah ini 😊
Apa sih kampanye itu ?
Nah, mengenai pengertian kampanye ini sering terjadi kerancuan dengan pengertian propaganda. Secara operasional, keduanya adalah sama-sama melakukan kegiatan komunikasi yang terencana untuk mencapai tujuan tertentu dan berupaya mempengaruhi khalayak sebagai target sasarannya, tapi disini kita tidak lagi membahas soal propaganda ya itu hanya sedikit persamaannya.

Dibawah ini merupakan beberapa pengertian kampanye menurut para ahli:
Leslie B.Snyder (2002), Kampanye komunikasi merupakan aktivitas komunikasi yang terorganisasi, secara langsung ditujukan kepada khalayak tertentu pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu
Pfau dan Parrot(1993), Suatu kampanye yang secara sadar, menunjang dan meningkatkan proses pelaksana yang terencana pada periode tertentu bertujuan untuk mempengaruhi khalayak sasaran tertentu.

Kampanye ini juga mempunyai arti yang sempit dan umum ya, yaitu :
Kampanye public relations dalam arti sempit bertujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan khalayak sasaran (target audience) untuk merebut perhatian serta menumbuhkan persepsi atau opini yang positif terhadap suatu kegiatan dari suatu lembaga atau organisasi agar tercipta suatu kepercayaan dan citra yang baik dari masyarakat melalui penyiapan pesan secara intensif dengan proses komunikasi dan jangka tertentu yang berkelanjutan.
Dalam arti lebih umum atau luas, kampanye PR tersebut memberikan penerangan terus-menerus serta pengertian dan motivasi masyarakat terhadap suatu kegiatan atau program tertentu melalui proses dan teknik komunikasi yang berkesinambungan dan terencana untuk mencapai publisitas dan citra yang positif.

Disini juga terdapat beberapa jenis Kampanye secara umum Menurut Charles U.Larson :
a.Product-oriented campaign
Kegiatan dalam kampanye berorientasi kepada produk, dan biasanya dilakukan dalam kegiatan komersial.sebagai contoh misalnya,Kampanye promosi peluncuran pemasaran suatu produk baru, perubahan logo baru, dan kegiatan pemasaran lainnya.
b.Candidate-orieted campaign
kegiatan kampanye yang berorientasi bagi calon kandidat untuk kepentingan kampanye politik yang berupaya meraih dukungan sebanyak-banyaknya dari masyarakat.
c.Ideological or cause-oriented campaign
Jenis kampanye ini bertujuan dan bersifat khusus dan berdimensi pada perubahan social dan bersifat nonkomersil. Contohnya : kampanye anti narkoba, anti pornografi, dan lain sebagainya.

Selain jenis kampanye diatas, kampanye ini juga memiliki proses dan bentuk dalam melakukan Kampanye. Proses kampanye ini antara lain merupakan penyebaran informasi, pengetahuan, gagasan, atau ide untuk membangun atau menciptakan kesadaran dan pengertian melalui teknik komunikasi. Sedangkan bentuk dan komunikasi dalam melakukan kampanye adalah sebagai berikut :
1. Komunikasi interpersona
2. Komunikasi antarpersona (face to face)
3. Komunikasi kelompok (Group Communications)
4. Komunikasi massa
5. Komunikasi melalui media massa dan nirmassa

Selanjutnya yaitu Metode Kampanye PR yang juga sangat penting untuk kita ketahui yaitu :
Metode kampanye PR ini dilakukan secara berencana, sistematis, memotivasi, psikologis dan dilakukan berulang-ulang secara kontinyu. Sebaliknya, jika kampanye tersebut secara insidentil atau hanya dilakukan sekali, tertentu dan terbatas, maka hal ini jelas tidak bermamfaat atau kurang berhasil untuk menggolkan suatu tema, materi, dan tujuan kampanye.

Dalam kampanye tidak terlepas dari komunikasi yang bersifat membujuk (persuasive) dan mendidik (edukatif), yaitu berupaya untuk mengubah prilaku, sikap bertindak, tanggapan, persepsi, hingga membentuk opini public yang positif dan mendukung atau yang menguntungkan segi citra dan sebagainya.Dalam berkomunikasi atau menyampaikan pesan (massage), misalnya melalui teknik periklanan (Advertising) sebagai alatnya (tool of PR campaign) dan rencana pemasangan iklan promosi, baik di media cetak maupun media elektronik akan menjamin untuk “ Penyampaian pesan-pesan iklan” sebagai sarana komunikasi yang efektif.

Nah yang terakhir ini mengenai Teknik Berkampanye yang juga tidak kalah penting, didalam berkampanye ini perlu melalui berbagai teknik agar dalam penyampaian pesan kepada audiensnya cukup efektif, berikut pemaparannya:
1.Partisipasi
Partisipasi,yaitu teknik yang mengikutsertakan (partisipasi) atau peran serta komunikasi atau audiensi yang memancing minat atau perhatian yang sama ke dalam suatu bagian kampanye dengan tujuan untuk menumbuhkan saling pengertian, menghargai, kerja sama dan toleransi.
2.Asosiasi
Asosiasi,menyajikan isi kampanye yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau objek yang tengah ramai atau yang sedang dibicarakan agar dapat memancing perhatian masyarakat
3.Teknik Integratif
Teknik ini adalah bagaimana untuk menyatukan diri (komunikator) kepada khalayaknya secara komunikatif dengan mengucapkan kata-kata : “ Kita, kami, anda sekalian atau untuk anda,dan sebagainya, yang artinya mengandung makna bahwa yang disampaikan pihak komunikator bukan kepentingan dirinya atau perusahaannya, atau bukan untuk mengambil keuntungan sepihak, tetapi mengambil mamfaat secara bersama, demi untuk kepentingan bersama”.
4.Teknik Ganjaran
Teknik ganjaran bermaksud untuk mempengaruhi komunikan dengan suatu ganjaran atau menyajikan sesuatu dengan “iming-iming hadiah”, dan lain sebagainya.
5.Teknik Penataan Patung ES
Hal ini merupakan suatu upaya dalam menyampaikan pesan suatu kempanye sedemikian rupa sehingga enak dilihat, didengar, dibaca, dirasakan dan sebagainya.

Dari uraiaan diatas dapat disimpulkan bahwa kampanye ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan khalayak sasaran dan memberikan penerangan terus-menerus serta pengertian dan motivasi masyarakat terhadap suatu kegiatan atau program tertentu. Selain itu kampanye ini mempunyai proses dan bentuk pelaksanannya, dan terdapat beberapa teknik yang mendasarinya agar kampanye tersebut terlaksana sesuai apa yang diharapkan.

Referensi:
Ruslan Rosady, Kampanye Public Relations, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000).

Semoga Bermanfaat 😉










PERENCANAAN PUBLIC RELATIONS

Hai ketemu lagi ni…!
Masih pada ingat kan di artikel sebelumnya saya menulis mengenai Strategi PR, kali ini saya diberi kesempatan untuk menulis mengenai Perencanaa Public Relation (PR). Langsung saja yuk kita simak sama-sama ðŸ˜Š

Sebelum lebih mendalam alangkah baiknya kita ketahui terlebih dahulu apa itu Perencanaan ?
Nah, perencanaan itu ialah pemikiran hari depan, perencanaan berarti pengelolaan, pembuat keputusan, suatu prosedur yang formal maupun informal untuk memperoleh hasil nyata, dalam berbagai bentuk keputusan menurut sistem yang terintegrasi. Perencanaan ini merupakan bagian yang sangat penting dan dapat dikatakan menjadi hal yang fundamental dalam pekerjaan humas yang dijalankan oleh para praktisi PR.

Menurut Terry (1960) dalam Mardikanto (2010), perencanaan diartikan sebagai suatu proses pemilihan dan menghubung-hubungkan fakta, serta menggunakannya untuk menyusun asumsi-asumsi yang diduga bakal terjadi di masa datang, untuk kemudian merumuskan kegiatan-kegiatan yang diusulkan demi tercapainya tujuan-tujuan yang diharapkan.

Bentuk konkret dari suatu rencana itu sendiri adalah program kerja. Setiap praktisi PR dituntut untuk dapat menyusun program kerjanya,baik untuk program jangka panjang maupun jangka pendek. Program kerja ini harus dipersiapkan secara cermat dan hati-hati agar dapat memberikan hasil yang nyata. Tanpa adanya program yang terencana,praktisi PR hanya berkerja berdasarkan naluri atau insting saja sehingga mudah kehilangan arah,mudah tergoda terhadap hal-hal yang baru.Hal tersebut membuat praktisi humas sulit memantau sejauh mana hasil yang sudah dicapai.

Nah teman-teman, Perencanaan Program PR ini memiliki beberapa alasan yang perlu kita ketahui diantaranya :
1.Untuk menetapkan target-target operasi Public Relations yang nantinya akan menjadi tolak ukur atas segenap hasil yang diperoleh.
2.Untuk memperhitungkan jumlah jam kerja dan berbagai biaya yang diperlukan.
3.Untuk menyusun skala prioritas guna menentukan jumlah program dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan segenap program  Public Relations yang telah diprioritaskan itu.
4.Untuk menentukan kemungkinan pencapaian tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan ketersediaan staf pendukung atau personil yang mencukupi,dukungan dari berbagai peralatan fisik seperti alat-alat kantor, mesin cetak, kamera, kendaraan, dan sebagainya,serta anggaran dana yang tersedia.

Disini juga terdapat beberapa model Perencanaan Public Relation yaitu :
1.Pengenalan Situasi
Jika seorang praktisi PR mampu mengenali situasinya dengan baik, maka seorang praktisi PR akan dapat mengenali masalah-masalah yang ada serta mencari cara untuk memecahkan masalah tersebut. Melalui kegiatan PR,suatu organisasi atau perusahaan dapat mengetahui dengan baik permasalahan yang menjadi kendala dan mengetahui jalan keluarnya. Seorang praktisi PR harus mampu meluruskan berbagai permasalahan yang ada, karena seorang praktisi PR merupakan ujung tombak bagi perusahaan. Selain pemecahan masalah,seorang praktisi PR yang baik juga harus mampu menciptakan suatu pemahaman positif  yang sesuai dengan keadaan sebenarnya kepada para khalayak sebagai pembentukan suatu brand image positif.

2.Penetapan Tujuan
Tujuan itu sendiri merupakan suatu cita-cita dari perusahaan yang akan menjadi modal pedoman dalam menentukan program dan menjadi kompas kinerja bahwasanya kearah mana perusahaan ini akan dibawa.Tujuan akan menentukan proses program seperti apa yang akan dibangun dan dibentuk serta sekaligus dijalankan oleh seorang praktisi PR  untuk hal yang positif.

3.Khalayak
Disini mengenai penetapan khalayak, seperti yang telah diketahui sebesar apapun suatu organisasi tidak akan mungkin dapat menjangkau semua orang dari berbagai publik. Bahkan, sebagian dari khalayak itu harus disisihkan jika khalayak yang potensial terlalu luas atau bervariasi walaupun beberapa jenis khalayak masih bisa kita jangkau melalui media-media tertentu seperti koran,surat kabar,radio dan televisi. Disini kita juga  bisa melihat  beberapa perbedaan penting dan mendasar antara dunia PR dan dunia periklanan. Khalayak periklanan itu sendiri relatif cenderung agak terbatas dibandingkan PR, misalnya saja kalangan masyarakat tertentu yang paling berpotensi untuk membeli suatu produk tertentu dan targetnya lebih dapat dikotak-kotakkan sesuai dengan target yang ingin dicapai. Sedangkan khalayak PR itu sendiri relatif lebih luas dan bervariasi dibandingkan dengan khalayak periklanan yang khalayaknya bersifat khusus. Sehingga seorang praktisi PR harus bisa menentukan siapa saja yang akan dijadikan suatu target khalayak yang ingin dituju.

4.Pemilihan Media dan Teknik Public Relations
Mengenai pemilihan media ini harus diperhitungkan secara matang agar tingkat efisiensinya baik dan dapat dikatakan efektif. Media yang akan dipilih harus disesuaikan dengan besarnya anggaran yang tersedia dan tidak berlebihan yang nantinya justru akan merugikan perusahaan. Dalam kegiatan PR itu sendiri pemilihan  merupakan babak pertengahan dalam suatu kegiatan proses promosi dan pembentukan image. Beberapa langkah dalam pemilihan media akan berpengaruh besar dan berdampak dominan pada hasil akhir.

5.Perencanaan Anggaran
Seperti yang kita ketahui teman-teman bahwa Public Relations ini merupakan suatu kegiatan yang padat karya, sehingga pos pengeluaran terbesar dihabiskan untuk membayar pemakaian jam kerja alias gaji pegawai. Pos pengeluaran lain yang cukup besar juga melibatkan pemakaian alat-alat canggih seperti kamera video, computer, hingga mesin cetak modern. Biaya-biaya perencanaan harus diperhitungkan secara nominal dan tingkat efektifitasnya sehingga tidak menjadi sia-sia. Penghitungan dan persiapan dana dimulai dari persiapan dana yang akan digunakan untuk membiayai media apa yang akan dipilih dan digunakan sebagai saluran promosi.

6.Pengukuran Hasil
Yang terakhir yaitu pengukuran hasil, pengukuran hasil ini merupakan proses evaluasi dari kinerja baik jangka panjang maupun jangka pendek,untuk mengetahui sejauh mana hasil yang telah dicapai. Sebuah proses yang panjang yang dimulai dari mengumpulkan opini dari berbagai pihak dan media, menentukan khalayak yang akan menjadi sasaran target, menyiapkan anggaran yang akan digunakan untuk hal yang berkaitan dalam menjalankan proses dalam kegiatan promosi, memilih media yang efektif,hingga dalam suatu proses-proses tersebut harus dipantau sejauh mana tingkat keberhasilan dan keefektifitasannya dengan melakukan pengukuran hasil agar dapat mengetahui apa saja yang sudah diraih sehingga mendapatkan gambaran dalam menentukan arah dalam langkah berikutnya.
  
Baiklah teman-teman, dari pemaparan singkat diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan ini menjadi bagian yang begitu penting dalam PR, didalamnya juga terdapat beberapa alasan dilakukannya Perencanaan Public Relations itu sendiri. Perencanaan PR ini memiliki beberapa model dan teknik seperti pengenalan situasi, penetapan tujuan, khalayak, pemilihan media, perencanaan anggaran hingga pengukuran hasil. Dengan perencanaan yang baik serta pembentukan suatu program yang efektif dan efisien akan berdampak positif bagi perusahaan dan organisasi bersangkutan.

Referensi:
Jefkins Frank, Public Relations, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1992).
Iriantara Yosal, Community Relations, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010)

Terima Kasih Telah Membaca 😊




Rabu, 22 November 2017

PENENTUAN TARGET DAN STRATEGI PR




Hello teman-teman, ketemu lagi ni 😊
Ini artikel kelima yang aku tulis, semoga masih  menarik nih buat dibaca.
Langsung saja yuk, artikel kali ini membahas mengenai Penetapan Target dan Strategi Public Relation.
Sebelum masuk kepada strategi-strategi PR, kita pahami dulu ya mengenai pengertian strategi itu sendiri.

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Dalam kegiatan apapun diperlukan strategi untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk kedepannya. Begitu pula dengan public relation yang sudah pasti membutuhkan sebuah strategi untuk melakukan sebuah komunikasi kepada masyarakat umum. Strategi sering disebut juga rencana strategis atau rencana jangka panjang suatu perusahaan atau organisasi. Suatu rencana ini akan menetapkan garis besar tindakan strategis yang akan di ambil dalam kurun waktu tertentu kedepan. 

Nah strategi ini berkaitan dengan perencanaan PR, oleh karena itu disini akan memaparkan beberapa alasan penting perlunya perencanaan PR:
1.Untuk menetapkan target-target operasi PR yang nantinya akan menjadi tolok ukur atas segenap hasil yang diperoleh.
2.Untuk memperhitungkan jumlah jam kerja dan berbagai biaya yang diperlukan.
3.Untuk menyusun skala prioritas guna menentukan jumlah program dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan segenap program PR yang telah diprioritaskan itu.
4.Untuk menentukan kemungkinan pencapaian tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan ketersediaan staf pendukung atau personil yang mencukupi, dukungan dari berbagai peralatan fisik seperti alat-alat kaantor, mesin cetak, kamera, kendaraan, dan sebagainya, serta anggaran dana yang tersedia.

Adapun strategi dari public relations menurut Pearce dan Robinson dalam Soleh Semirat dan Elvinaro Ardianto (2002: 9) adalah sebagai berikut:
Pertama, menentukan misi perusahaan. Termasuk di dalamnya adalah pernyataan yang umum mengenai maksud, filosofi dan sasaran.
Kedua, mengembangakan company profile yang mencerminkan kondisi intern perusahaan dan kemampuan yang dimilikinya.
Ketiga, penilaian terhadap lingkungan ekstern perusahaan/organisasi, baik dari segi semangat kompetitif maupun secara umum.
Keempat, analisis terhadap peluang yang tersedia dari lingkungan.
Kelima, identifikasi atas pilihan yang dikehendaki yang tidak dapat digenapi untuk memenuhi tuntunan misi perusahaan.
Keenam, pemilihan strategis atas objective jangka panjang dan garis besar strategi yang dibutuhkan untuk mencapai objective tersebut.
Ketujuh, mengembangkan objective tahunan dan rencana jangka pendek yang selaras dan objective jangka panjang dan garis besar strategi.
Kedelapan, implementasi atas hasil hal-hal diatas dnegan menggunakan sumber tertentu yang tercantum dalam budget dan mengawinkan sumber daya manusia, sturktur, teknologi dan sistem balas jasa yang memungkinkan

Kemudian mengenai penentuan target PR
Public Relations itu sendiri profesional dalam pengelolaan sasaran/target yang hendak dicapainya melakukan pengadopsian teknik-teknik Management of Objective (MBO) dan Management by Objective of Result (MOR) untuk membantu kualitas nilai public relations dalam suatu organisasi. MBO dapat memberikan profesional Public Relations dengan sumber umpan yang sangat kuat. MBO dan MOR berhubungan dengan hasil-hasil Public Relation untuk penentuan target awal manajemen. Adapun poin-poin dalam MBO menurut Sholeh Soemirat dan Elvinaro Ardianto (2003: 98) adalah sebagai berikut:
1.Spesifikasi tujuan-tujuan organisasi
2.Konferensi antara superior dan subordinate (bawahan) untuk menyepakati terhadap pencapaian tujuan.
3.Kesepakatan anatara atasan dan bawahan pada target yang konsistem dnegan tujuan-tujuan organisasi.
4.Pengkajian secara periodik oleh atasan dan bawahan untuk menilai kemajaun pencapaian tujuan.

Adapun penggunaan MBO secara efektif dalam tugas Public Relation dapat di pecah ke dalam tujuh tahap secara kritis:
1.Memiliki batasan dan misi kerja.
2.Menetapkan kunci areal keberhasilan (hasil) dalam jangka waktu, berupaya dan berkepribadian.
3.Identifikasi faktor-faktor menentukan tindakan pada target yang telah ditentukan.
4.Meletakkan target/menetapkan hasil yang akan dicapai.
5.Persiapan perencanaan secara taktis untuk mencapai target khusus, termasuk:
6.Pemantapan keputusan dan peraturan untuk mengikutinya.
7.Pemantapan perosedur untuk menangani pekerjaan. 

Nah teman-teman, setelah kita melihat uraian mengenai Penetapan Target dan Strategi PR dapat disimpulkan bahwa strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu dan empat alasan yang paling penting bagi perlunya suatu perancanaan Public Relationter. Disini juga terdapat sembilan strategi yang dikatakan oleh para ahli yang masing-masing strategi memilik cara tersendiri, dan mengenai penentuan target PR ini sangat berkaitan dengan manajemen agar membantu kualitas nilai public relations dalam suatu organisasi menjadi sangat tepat 



Terima Kasih Telah Membaca  😊😊 

Selasa, 21 November 2017

KEDUDUKAN DAN PERAN PUBLIC RELATIONS




Hai teman-teman masih ingat kan sama tulisan saya sebelumnya ? Nah kali ini, saya akan sedikit membahas mengenai Kedudukan dan Peran dari Public Relation, langsung saja yuk…!

Yang pertama kita simak dulu ya mengenai kedudukan Public Relation dalam sebuah perusahaan maupun organisasi berikut ini :

Kita lihat secara umumnnya ya, Public Relations itu mempunyai kedudukan yang sangat strategis, yang sama-sama kita ketahui yakni berada di antara dua pihak public, baik untuk publik lingkup internal maupun publik lingkup eksternal.  Hal ini mengisyaratkan bahwa seorang Public Relations sesuai fungsinya adalah sebagai “penyambung lidah’ perusahaan atau organisasi. Khususnya dalam hal mengadakan hubungan timbal balik dengan publik yang berada di dalam dan umumnya dengan publik publik yang berada di luar perusahaan. 

Pada sebuah perusahaan Pimpinan Utama dan public relations seharusnya merupakan satu unit wadah kerja. Public Relations dan pimpinan utama merupakan “dwi-tunggal” yang harmonis dalam menggerakkan perusahaannya.
Demikian pula dalam hal menanggapi akibat di tengah-tengah publiknya, public relations menyampaikannya pada Pimpinan Utama perusahaan. Dengan demikian, selain sebagai penyambung lidah perusahaan atau organisasi Public Relations dapat pula dikatakan sebagai “jembatan penghubung” di antara dua macam publiknya, baik internal maupun eksternal. 

Sesuai dengan fungsinya, kedudukan PR dalam konteks yang ideal dalam suatu perusahaan atau organisasi, menduduki tempat sebagai konsultan perusahaan atau organisasi khususnya konsultan dalam hal kegiatan komunikasi manajemen perusahaan.

Dari sedikit pemaparan diatas, maka ideallah jika kedudukan PR secara organisatoris memang harus berada sedekat mungkin dengan Pimpinan Utama, di atas bagian-bagian yang ada dalam perusahaan itu. Kedudukan tersebut diartikan sebagai fungsi menurut hierarki kerja dalam kaitannya dengan aspek komunikasi sebagai unsur-unsur yang ada dalam perusahaan, yakni dilihat secar vertikal.(Yulianita, 2007:85)
Namun, pada perusahaan-perusahaan yang kecil, biasanya tugas PR dipegang langsung oleh pimpinan sendiri. Misalnya toko-toko kecil, dokter-dokter yang berpraktek sendiri, konsultan-konsultan, dan perusahaan-perusahaan lainnya yang organisasinya relatif kecil.

Nah yang kedua, saya juga akan memaparkan sedikit mengenai peran dari Public Relation itu sendiri, yuk simak !

Pertama, Communication Tehnician
P
ada tahap ini kemampuan jurnalistik dan komunikasi sangat diperlukan. PR diarahkan untuk berperan menulis, menulis news letter, menulis in house journal, menulis news release, menulis feature, dll. Biasanya praktisi dalam peran ini tidak hadir pada saat manajemen menemui kesulitan. Mereka tidak dilibatkan dalam manajemen sebagai pengambil keputusan. Peran mereka lebih ke arah penulisan tools dan mengimplementasikan program. Mereka sebagai "the last to know".

Kedua, Expert Prescriber
Didalam
tahap praktisi PR sebagai pendefinisi problem, pengembang program dan memeiliki tanggungjawab penuh untuk mengimplementasikannya. Mereka sebagai pihak yang pasif. Manajer yang lainnya menyerahkan tugas komunikasi sepenuhnya ke tangan si "komunikasi" ini sehingga mereka dapat mengerjakan pekerjaan mereka yang lainnya.

Ketiga, Communication Facilitator
Lain halnya dengan tahap ini, disini
PR sebagai pendengar setia dan broker informasi. Mereka sebagai penghubung, interpreter dan mediator antara organisasi dan publiknya. Mereka mengelola two way communicationnya dengan cara membuka rintangan komunikasi yang ada/yang terjadi. Tujuannya dalam hal ini adalah untuk menyediakan kebutuhan dua belah pihak akan informasi, membuat kesepakatan yang melibatkan minat kedua belah pihak. Para pelaku dengan peran ini menempatkan dirinya sebagai sumber informasi dan sebagai kontak antara organisasi dan publiknya.

Keempat, Problem Solving Facilitator
Sedangkan pada tahap terakhir ini m
ereka berkolaborasi dengan manajer lain untuk mendefinisikan dan memecahkan masalah. Mereka menjadi bagian dalam manajemen stratejik perusahaan. Bergabung dengan konsultan mulai dari awal direncanakan program hingga evaluasinya. Membantu manajemen menerapkan PR sebagai tahapan fungsi manajemen yang sama dengan kegiatan manajemen yang lain.
PR berfungsi sebagai bagian penting penganalisis situasi, memiliki peran yang intens dalam pengembangan prosedur, kebijakan, produk dan aksi perusahaan. Mereka juga memiliki power mengubah sesuatu yang seharusnya diubah. Mereka harus terlibat dalam segala bentuk perubahan organisasi.

Melalui peran ini mereka menjadi paham spirit setiap program baik motivasi maupun tujuan program yang harus dilaksanakan, mereka mensupport perubahan strategis organisasi, keputusan yang sifatnya taktis dan memiliki komitmen pada perubahan dan mampu menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam rangka pencapaian tujuan program.

Baiklah teman-teman pada pembahasan kali ini dapat disimpulkan bahwa Public Relation  memiliki kedudukan yang strategis dan bahkan memiliki kedudukan yang seharusnya berada sedekat mungkin dengan pemimpin utama, dan mengenai peran public relations itu sendiri disini memiliki empat peran yang masing2 memiliki peranan yang sangat penting.

Referensi :
Soemirat, Soleh. Ardianto, Elvinaro, Dasar-dasar Public Relations, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2007).